Rabu, 03 November 2010

VISIONING NETWORKS

VISIONING NETWORKS

1.1   Pendahuluan
Untuk memenuhi Tugas Mandiri Teori Organisasi Umum 1 (temukan topic-topic menarik untuk di kembangkan), maka saya telah memilih topic tersebut, yaitu Visioning Networks.

1.2   Penjelasan sederhana Visioning Networks
Visioning Network adalah jaringan hubungan yang terjadi antara senior management IT Executives. Tujuannya adalah membantu para eksekutif ini untuk berkolaborasi dalam pembuatan dan pengartikulasian visi strategic perusahaan mengenai nilai dan peranan IT.




1.3  Dalam sistem manajemen moderen, seorang eksekutif Non Keuangan tidak hanya dituntut untuk ahli dan trampil dalam bidangnya, tetapi harus juga membekali dirinya dengan pengetahuan dasar tentang keuangan/ akuntansi, tidak saja untuk kegiatan manajeman sehari-hari tetapi juga untuk aktifitas dan rencana strategis jangka panjang. Pada banyak kasus, para eksekutif sering gagal meyakinkan eksekutif senior atau bagian keuangan perusahaan atau proyek-proyek yang diusulkan karena minimnya pengetahuan dan ketrampilan dalam analisis. Dan interpretasi aspek-aspek keuangan, khususnya yang berkaitan dengan kelayakan suatu proyek/ bisnis. Dalam hubungan ini Instruktur Senior telah merancang pelatihan manajemen keuangan yang ditujukan khusus bagi para eksekutif atau tenaga professional di bidang Produksi, Pemasaran, Sumber Daya Manusia dan lainnya.




IDENTIFICATION DAN ENVIRONMENT DIVISION

IDENTIFICATION DIVISION & ENVIRONMENT DIVISION.Berikut penjelasannya :
IDENTIFICATION DIVISION
Merupakan divisi yang pertama dari program COBOL. Divisi ini tidak mengandung section, tetapi terdiri dari beberapa paragraph. Tiap paragraph dimulai dengan judul paragraph dan paragraph terdiri dari entry.
Divisi ini juga Berisi informasi tentang identitas program bersangkutan (nama program, nama
pembuat, tanggal program dibuat, dll). IDENTIFICATION DIVISION tidak
mempunyai pengaruh terhadap proses program, hanya sebagai identifikasi.




Contoh Program :
IDENTIFICATION DIVISION.
PROGRAM-ID. CONTOH.
AUTHOR. TUKUL.
INSTALATION. FILKOM GUNADARMA.
DATE-WRITEN. 09-06-2010.
DATE-COMPLETED. 09-09-2019.
SECURITY. BEBAS DIGUNAKAN OLEH SIAPA SAJA.

Pada divisi ini, yang pokok harus di tulis adalah judul divisinya dan paragrapah PROGRAM-ID dan paragraph yang lainnya boleh tidak di tulis bilaman tidak di perlukan. Sehingga untuk divisi ini cukup di tulis :

IDENTIFICATION DIVISION.
PROGRAM-ID. CONTOH.
IDENTIFICATION DIVISION terdiri dari :
Judul Divisinya
Paragraph
Paragraph terdiri dari entry






Penjelasan :
IDENTIFICATION DIVISION.               Judul Divisi
PROGRAM-ID. CONTOH. Paragraph
AUTHOR. TUKUL. Paragraph
INSTALATION. FILKOM GUNADARMA. Paragraph

Paragraph di awali dengan judul paragraph dan berisi entry :
                             IDENTIFICATION DIVISION.
PROGRAM-ID. CONTOH. entry
                         AUTHOR. TUKUL. entry
                         INSTALATION. FILKOM GUNADARMA.  Entry


ENVIRONMENT DIVISON
Merupakan  divisi yang kedua dari program COBOL. Di gunakan untuk menyediakan informasi mengenai peralatan yang dipergunakan dalam pemrogaman COBOL.
Divinisi ini terdiri dari 2 seksi, yaitu :
1. CONFIGURATION SECTION, yang menyediakan informasi mengenai konfigurasi computer yang dipergunakan.
2. INPUT-OUTPUT SECTION, yang menyediakan alat-alat input bilaman di pergunakan simpanan luar seperti disk dan tidak perlu  di tulis bila tidak di pergunaknnya.

Divisi ini terdiri dari :
Judul Devisinya
Section
Section terdiri dari paragraph
Paragraph terdiri dari entry
Entry terdiri dari clause

Contoh program :
ENVIRONMENT DIVISON.
CONFIGURATION SECTION.
SOURCE-COMPUTER. IBM-PC.
OBJECT-COMPUTER. IBM PC.                                
SPECIAL-NAMES.
PRINTER IS ALAT CETAK
CURRENCY SIGN IS “F”
DECIMAL-POINT IS COMMA.
Penjelasan Umum:
ENVIRONMENT DIVISION. Judul Divisi

                                                                                                           section      
                                                                                                                  Judul Seksi


      Seksi terdiri dari paragraph sebagai berikut :












Paragraph di awali dengan judul paragraph dan terdiri dari entry sebagai berikut :
ENVIRONMENT DIVISON.
                                                        CONFIGURATION SECTION.
                                                        SOURCE-COMPUTER. IBM-PC.
Judul Paragraph                           OBJECT-COMPUTER. IBM PC .                  entry      
                                                        SPECIAL-NAMES.
        PRINTER IS ALAT CETAK.

Entry terdiri dari clause, sebagai berikut :
SPECIAL-NAMES
Clause PRINTER IS ALAT CETAK


PENJELASAN TERPERINCI :
Paragraph SOURCE-COMPUTER berisi entry yang menunjukan computer yang di pergunakan iuntuk membuat source program. Paragraph OBJECT-COMPUTER untuk menjelaskan computer yang akan dipergunakan untuk menjalankan program yang telah di kompilasi. Dua paragraph ini tidak harus di tulis pada CONFIGURATION SECTION, demikian juga paragraph SPECIAL-NAMES sifatnya adalah optional, yaitu dapat berisi :
Anak kalimat PRINTER IS digunakan untuk menghubungkan suatu nama dengan alat cetak yang digunakan. Pada contoh ALAT-CETAK adalah nama yang di hubungkan sebagai printer, sehingga bila nantinya pada PROCEDURE DIVISION akan menampilkan hasil di printer, dapat menyebutkan nama ini, sebagai berikut: DISPLAY HASIL UPON ALAT-CETAK.
ANAK KALIMAT CURRENCY SIGN IS digunakan untuk menunjukan symbol tanda mata uang yang akan di pergunakan. Pada contoh yang di pergunakan adalah tanda mata uang “F”. bila anak kalimat ini tidak dipergunakan, maka tanda mata uang yang akan dipergunakan adalah “$”.
Anak kalimat DECIMAL POINT IS COMMA digunakan untuk mengganti tanda titik menjadi koma. Bila tidak dipergunakan anak kalimat ini maka titik decimal yang digunakan adalah titik, misalnya statement sebagai berikut :

MOVE 12345.67 TO NILAI-HASIL.

Akan tetapi bila digunakananak kalimat ini, maka dapat ditulis sebagai berikut :

MOVE 12345,67 TO NILAI-HASIL.
Kalau Anda ingin menyimpan data ke media simpan di luar harddisk, COCBOL menyediakan tiga macam organisasi file, yaitu :
1) File urut (sequential file) adalah file yang sifat aksesnya urut.
2) File index (indexed file) adalah organisasi file yang datanya dapat di ambil secara langsung di posisi record yang mempunyai nilai kunci tertentu yang unik.
3) File relative (relative file) adalah organisasi data yang tiap-tiap recordnya dibedakan dengan suatu nomor record relative.
Dan bila di pergunakan file di simpanan luar harddisk, maka harus disebutkan pada INPUT-OUTPUT SECTION. Yang paling banyak di pergunakan adalah organisasi file secara index. Organisasi file secara index mempunyai tiga macam pengaksesan, yaitu secara urut, random, atau dinamik.
Contoh :
INPUT-OUTPUT SECTION.
FILE-CONTROL.
SELECT FILE-MHS ASSIGN TO DISK
ORGANIZATION IS INDEXED
ACCES MODE IS DYNAMIC
RECORD KEY IS NO-MHS
FILE STATUS IS STATUS-SALAH.
Seksi ini dimulai dengan paragraph FILE-CONTROL. Paragraph ini berisi beberapa anak kalimat yang ditulis di area B, yaitu :
Anak kalimat SELECT menunjukan nama-file yang dipergunakan dan anak kalimat ASSIGN menunjukan simpanan yang dipergunakan yaitu DISK atau PRINTER.
Anak kalimat ORGANIZATION IS INDEXED untuk menunjukan bahwa organisasi file yang digunakan adalah secara index.
Anak kalimat ACCES MODE IS DINAMIC digunakan untuk menunjukkan mode akses yang dipergunakan adalah mode akses dinamik.
Anak kalimat RECORD KEY IS menunjukan nama-data yang dipergunakan sebagai kunci field.
Anak kalimat FILE STATUS IS dipergunakan untuk menunjukan jenis kesalahan yang terjadi sewaktu proses operasi file. Jenis kesalahn ini dapa di deteksi pada nama-data yang mengikutinya.

Senin, 25 Oktober 2010

KONFLIK DALAM ORGANISASI

KONFLIK DALAM ORGANISASI

1.1   Contoh konflik

Perpecahan ditubuh DPC PDI P Kabupaten Wonosobo  usai kalah dalam PilKada 2 Agustus lalu mulai nampak. Ancaman DPC PDI P yang disampikan pada Sabtu 4 September lalu melalui Rakrcab akan memberi sangsi kepada para kader yang dianggap tidak loyal mendapat respon dari sejumlah kader lain yang mengaku tidak takut dengan langkah tersebut.

Salah satu kader yang merespon hal tersebut adalah Suhardi Wakil Ketua I DPC PDI P Kabupaten Wonosobo ini menyampaikan bahwa pihaknya merespon baik atas seruan dari satgas PDI P yang meminta agar DPC PDI P bertindak tegas terhadap kader yang tidak loyal dalam pemenangan Pilkada lalu mendukung  kader yang diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Namun, sebelum mengambil langkah tersebut, DPC bisa intropeksi diri sebetulnya siapa yang tidak menjalankan amanat partai.

“Oke, kalau memang kader yang tidak loyal akan ditindak. Kita lakukan klarifikasi terlebih dahulu. Jangan asal tindak. Sebab, sejak awal proses pencalonan Pilakada sudah tidak beres,” tandasnya.

Dijelaskan dia bahwa dalam Rakercab tersebut tidak akomodatif. Sebab, pihaknya yang sampai saat ini tercatat sebagai pengurus DPC PDI P aktif dan menjabat Wakil Ketua I , selama proses Pilakada hingga Rakercab tidak pernah diundang. Wajar bila dalam kerja-kerja partai tidak pernah terlibat karena tidak pernah diundang.

“ Saya sangat siap untuk mengamankan partai. Untuk itu, sebelum dilaporkan ke DPD dan DPP nama-nama yang dianggap tidak loyal tersebut harus dilakukan klarifikasi, tidak asal melaporkan ini partai, harus demoratis,”katanya
Dia menilai, bahwa kekalahan PDI P pada Pilkada lalu karena proses penentuan calon  sejak awal mengingkari mekanisme partai. Sebab turunya rekomendasi pasangan Aziz- Afif tidak sesuai prosedur sesuai dengan SK 424 yang di keluarkan DPP yang salah satu butirnya menjelaskan bahwa calon yang diusung PDI P adalah peserta penjaringan.

“Kita tahu, apakah Azis Subekti peserta dalam pendaftaran, tidak ada nama itu. Tapi kenapa bisa dapat rekomendasi. Proses awal saja sudah salah” katanya.
Hal Senada disampaikan Siswadi Soelodipoero Kader Senior PDI P Wonosobo ini menegaskan bahwa kalau memang DPC PDI P akan mengambil tindakan terhadap kader yang tidak loyal, justru Afif Nurhidayat sebagai ketua DPC PDIP harus dievaluasi. Sebab, kekalahan Pilkada Agustus lalu tidak lepas dari kepemimpinannya.
“ Silahkan kader mana yang dilaporkan, tapi harus jelas lakukan klarifikasi dulu, jangan asal melaporkan. Sebab, DPC juga perlu dievaluasi,” tandasnya.

Hal serupa ditegaskan Joko Wiyono kader PDI P yang saat in menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo menyatakan bahwa DPC PDI P tidak bisa main otoriter dengan cara melaporkan kader yang tidak loyal terhadap DPD dan DPP agar diberi tindakan. Justru sebaliknya, DPC PDI P saat ini yang harus melakukan evaluasi diri. Sebab jika ini berlarut menambah persoalan baru.
“ Tidak bisa main melaporkan saja, lakukan klarifikasi dulu. Tidak boleh otoriter. Sudah tidak jamannya main pecat terhadap kader tanpa alasan jelas, apalagi sebagai partai yang menjadi alat demokrasi,” katanya.
Berdasarkan contoh yang saya berikan, konflik itu bias terjadi di organisasi manapun, baik itu partai, perserikatan, geng, atau grup. Konflik beasal adri kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli, di anatarnya :
1.     Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2.     Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3.     Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
1.2  Penyebab Konflik
a)     Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
b)    Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
c)     Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
d)    Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.




1.3  Jenis Konflik
§  konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
§  konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
§  konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
§  konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
§  konflik antar atau tidak antar agama
§  konflik antar politik.

1.4  Akibat dari konflik
§  meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
§  keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
§  perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
§  kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
§  dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.