Harga BBM
Akhir-akhir ini rakyat Indonesia di buat bingung dengan kabar kenaikan harga BBM di awal April. Banyak demo menentang kenaikan harga BBM. Mayoritas di lakukan oleh mahasiswa. para mahasiswa berdemo hampr setiap hari, mereka menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM.
Seperti kita ketahui, harga BBM di sebabkan oleh harga minyak dunia yang melambung. Harga minyak melambung di karenakan invasi USA terhadap negara penghasi minyak terbesar, yaitu Iran. Akibatnya Iran menjadi sungjan untuk mengekspor minyaknya, padahal sumbangsih Iran terhadap minyak dunia sangat besar.
Dengan naiknya harga BBM, otomatis subsidi untuk BBM juga ikut naik, maka dari itu pemerintah menaikan harga BBM. Kenaikan yang di usulkan pemerintah mencapai Rp.500-Rp.1500 . bagi sebagian orang kenaikan ini tidak berpengaruh besar terhadap ekonomi mereka, tapi bagi sebagian orang kenaikan ini sangat mencekik mereka. Seharusnya Indonesia tidak perlu mendapatkan imbas atas kenaikan harga BBM, karena tanah Indonesia kaya akan SDA terutama minyak, namun SDM Indonesia masih kurang untuk menghandle SDA yang melimpah. Seharusnya pemerintah menyiapkan rencana jangka panjang untuk menghadapi lonjakan harga minyak dunia di masa depan agar Indonesia tidak terlalu telak menerima imbasnya.
Pendapat masyarakat yang tidak setuju kenaikan BBM:
1) Akan mengakibatkan efek berantai terhadap harga kebutuhan pokok rakyat
2) Akan memicu kenaikan harga barang lainnya, biaya transportasi dan inflasi
3) Penimbunan BBM
Pendapat masyrakat yang mendukung/netral akan kenaikan harga BBM:
1) percuma ikut demo penolakan kenaikan BBM, toh akhirnya naik juga
2) serahkan kepada pemerintah, pemerintah yg lebih mengetahui situasinya
3) lebih senang kalau harga BBM tidak naik, tapi kalau pemerintah maunya naik mau bilang apa
Diantara yang pro, kontra maupun yang abstain yang paling banyak dimuat beritanya adalah mereka yang menolak kenaikan BBM.
Seperti misalnya berita tentang adanya aksi demo penolakan kenaikan BBM yang marak di berbagai daerah di Jawa, Sulawesi dan Sumatera dan tempat lainnya di Indonesia yang disiarkan berbagai media cetak dan elektronik serta internet. Padahal, yang setuju juga banyak, tapi beritanya tidak segencar berita aksi penolakan kenaikan harga BBM. Apalagi yang abstain, hampir tidak ada beritanya sama sekali. Hal ini wajar, karena mungkin di balik penyebaran berita aksi penolakan kenaikan harga BBM tersebut terdapat tujuan POLITIS tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar