Tehnik Kebijakan Pembatasan BBM
Akhir-akhir ini kita sering mendengar dan
melihat slogan-slogan hemat BBM pada media cetak maupun media elektronik. Itu
adalah salah satu upaya pemerintah dalam melakukan kebijakan penghematan
energi. Namun banyak masyarakat yang menyepelekannya, banyak yang bilang
“negara kita kan kaya BBM”.
Okelah sekarang kita kaya, tapi 10-20 tahun
lagi bagaimana? Apakah masih seperti sekarang? Saya rasa tidak, karena
Indonesia di prediksi akan krisis BBM pada tahun 2020 jika tidak ada sumur
minyak lagi. Pemerintah sudah berupaya mengiklankan upaya-upaya penghematan
BBM, di antaranya:
1.
Mobil plat merah di larang
menggunakan prmium
2.
Slogan hemat BBm di SPBU Pertamina
3.
Mematikan lampu Istana Negara
4.
Mencoba konversi BBM ke BBG
Sudah saatnya kita sebagai rakyat Indonesia
juga mencoba menerapkan gaya hidup hemat BBM seperti menggunakan sepeda sebagai
alat transportasi. Namun sepertinya hal itu sulit di lakukan. Akhir-akhir ini
upaya penghematan BBM adalah dengan menempel stiker “mobil mewah di larang isi
premium” di setiap SPBU Pertamina, namun hal ini banyak di tentang oleh
pengguna mobil mewah dan mobil biasa, padahal hal itu bisa berakibat buruk bagi
kendaraan mereka. Jika upaya ini di lakukan secara tegas dan berani oleh
pengelolal SPBU Pertamina maka pengguna mobil biasa ataupun mewah akan beralih
ke SPBU asing, karena menurut mereka kualitas BBMnya “lebih baik” dari pada
milik Pertamina. Menurut saya tehnik terbaik untuk melakukan kebijakan pembatas
BBM adalah dengan menurunkan harga pertamax menjadi Rp.5500 dan stok premium di
pangkas sekecil mungking. Trik ini di lakukan sama seperti saat pengkonversian
minyak tanah ke LPG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar